-->

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 04 Juni 2011

Hanya aku...

Sepi...
Gelap...
Basah...
Dingin...
Tapi aku betah berlama** disini
Biarlah masuk angin itu urusan belakangan
Tapi...suara apakah itu?????
Suara**itu...
Asing, tapi menentramkan...
Syahdu, tapi menuntut kewaspadaan ekstra...
Semakin ramai...
Semakin dekat...
Tiba** sebuah sentuhan menyadarkanku...
Mengembalikanku dari petualangan imajinasiku...
Mamaku...ternyata sentuhan itu dari mamaku...
Fiuhhh...aku pikir siapa
Mamaku, my lovely guardian angel, menyuruhku untuk kembali ke tenda sebelum hujan turun
"Iya ma..masih nanggung nih"
Mama masih belum yakin kalo aku akan menuruti permintaannya
"Sebentar ma..sebentar lagi..aku janji deh..", demikian kataku
Perlu ekstra usaha untuk meyakinkan mama bahwa aku akan kembali ke tenda sebelum hujan turun
Akhirnya mama-pun menyerah dan kembali ke tenda
Maka disinilah aku...sendiri
Merebahkan diri di rerumputan sambil memandang langit malam penuh bintang meskipun awan mendung sedikit mengurangi keindahan langit malam ini
Kubuka lebar kaki dan tanganku bak bintang laut
Mengkhayalkan diri sebagai sebuah bintang yang jatuh ke bumi, berusaha, dan terus berusaha, tapi tetap saja gagal kembali ke langit
Sang bintang yang jatuh ke bumi, kesepian, menderita karena hanya bisa merindukan rumah dan memandangnya dari kejauhan
Tapi...teman**ku datang
Kelap-kelip beterbangan diatasku
Aihhh..!!! kunang**...cantiknyaaa...
Alangkah baiknya mereka datang untuk menemaniku
Sang bintang jatuh yang kesepian
Merekalah yg selalu melecutkan impianku, bahwa suatu saat nanti aku akan bisa kembali ke rumah
Melihat kerlipan sinar sambil mendengarkan cerita** & nyanyian** mereka membuatku terhanyut
Aku terbius & tertidur
Entah berapa lama sampai ada sesuatu yg menimpaku
Gerimis
Iya betul...gerimis
Mama-pun sudah memanggilku dengan tidak sabar agar aku kembali ke tenda sebelum hujan benar** turun & semakin deras
Baiklah kunang** cantik, saatnya berpisah
Terima kasih atas semuanya
Aku segera bergegas kembali ke tenda sebelum mama semakin marah
Tak berapa lama hujanpun turun begitu lebat
Ah!! rasanya tak sabar lagi menunggu saat** berkemah bulan depan meski cuma di halaman rumah seperti biasanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar